Ketika anak seusianya bersekolah, mereka ada di rumah. Bahkan, ketika semua anak menikmati Lebaran, tiga kakak beradik ini tidak tahu apa itu Lebaran. Sejak dua tahun lalu Meldy (4 tahun), Elda (6 tahun), dan Wilda (9 tahun) yang tinggal di Merauke, Papua ini harus merawat adiknya yang mengidap tumor secara bergantian.
Untuk anak seusianya, Wilda boleh jadi anak luar biasa. Bukan hanya ia harus merawat adiknya, ia juga harus merawat ayahnya yang lumpuh. Sementara sang ibu dipenjara karena melakukan tindak pidana. Praktis semua tanggung jawab diambil alih mereka bertiga.
Kemiskinan, itulah pangkal dari semua ini terjadi. Menurut Undang-Undang Dasar 1945, orang miskin dan anak telantar dipelihara negara. Namun, tak ada yang peduli dengan mereka dan negara entah kemana.
Sebagai kakak, Wilda harus merawat tiga adiknya yang masih bayi. Belakangan Wilda makin bingung. Berat badan adik kecilnya terus turun dan panasnya makin tinggi. Tanpa ibu dan ayah yang juga lumpuh, Wilda hanya bisa merawat dan memberi obat warung kepada adiknya.
Dinas Kesehatan dan pemerintah setempat baru bergerak setelah keadaan Wilda dan adiknya diekspos. Namun, rumah sakit yang memeriksa adik Wilda tak dapat berbuat banyak. Sebab, adik Wilda yang masih mungil musti dirujuk ke rumah sakit di Jakarta, karena penyakit tumor.
Untuk anak seusianya, Wilda jadi anak luar biasa. Bukan hanya ia harus merawat adiknya, ia juga harus merawat ayahnya yang lumpuh.(ASW/SHA)
sumber : liputan6